Nama : Dian Novita S
NPM : 12514987
Kelas : 3PA02
Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah
komunikasi ( dari bahasa inggris “communication”
), secara epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan perkataan ini
bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makna “berbagi” atau
“menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau
kesamaan makna.
Komunikasi secara
terminilogis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh
seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi ini adalah
manusia.
Untuk memahami
pengertian komunikasi tersebut dijelaskan secara efektif oleh Effendy bahwa
para ahli komunikasi sering mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold
Lasswell dalam karyannya, The Structure and Function of Communication in
Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi
ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel to Whom with What Effect?
Paradigma Laswell
menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan
yang diajukan, yaitu:
• Komunikator
(siapa yang mengatakan?)
• Pesan (mengatakan
apa?)
• Media (melalui
saluran apa?)
• Komunikan (kepada
siapa?)
• Efek (efek apa?)
Menurut Deddy
Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2004, 41), Komunikasi
adalah suatu kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Fungsi komunikasi sebagai
komunikasi sosial dapat mengisyaratkan bahwa komunikasi itu sangat penting
untuk membangun konsep dalam diri, untuk mengaktualisasikan diri, untuk
kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, dan terhindar dari ketegangan
dan tekanan antara lain dengan melalui komunikasi yang menghibur, dan juga
untuk memupuk hubungan luas dengan orang lain.
Menurut Bernard
Berelson dan Gary A. Steiner, komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata,
gambar, figure, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah
yang biasanya disebut komunikasi.
Menurut Theodore M.
Newcomb, komunikasi adalah setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu
transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif dari sumber
kepada penerima.
Menurut Carl I.
Hovland komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah
perilaku orang lain (komunikate).
Gerald R. Miller mendefinisikan
komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima
dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.
Pengertian
komunikasi menurut Everett M. Rogers adalah proses di mana suatu
ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka.
Dalam proses komunikasinya, sebuah komunikasi mempunyai
dimensi-dimensi yaitu :
1.
Dimensi Isi
Dimensi isi disandi secara verbal dan menunjukkan
muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Dalam komunikasi massa ,
dimensi isi merujuk pada isi pesan.
2.
Dimensi
Hubungan
Dimensi hubungan disandi secara nonverbal dan
menunjukkan dan mengisyaratkan bagaimana proses komunikasi antara satu sama
lain dan bagaimana seharusnya pesan tersebut disampaikan. Dalam komunikasi maasa
dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.
3.
Dimensi Arah
Komunikasi dalam konteks ini dibagi menjadi dua,
yaitu komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah merupakan
komunikasi dimana satu orang memberikan informasi kepada orang lainnya tanpa
adanya timbal balik, sedangkan komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana
satu orang lain, dan orang lain juga memberikan informasi, sehingga terjadi
pertukaran informasi diantara keduanya.
Dimensi-Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi
Dimensi-dimensi
komunikasi dalam kehidupan organisasi dapat dibagi menjadi:
1.
Komunikasi
Internal (Romli, 2011: 6)
Komunikasi internal organisasi adalah proses
penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk
kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahan, antara
sesama bawahan, dan lain sebagainya.
Komunikasi internal lazim dibedakan menjadi dua,
yaitu:
a. Komunikasi
vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah (komunikasi dari pimpinan kepada
bawahan) dan dari bawah ke atas (komunikasi dari bawahan kepada pimpinan).
b. Komunikasi
horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada
karyawan, manajer kepada manajer, dan lain sebagainya.
2.
Komunikasi
Eksternal (Romli, 2011: 7)
Komunikasi eksternal organisasi adalah
komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi.
a. Komunikasi
dari organisasi kepada khalayak, komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat
informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki
keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui
berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi, press release; artikel surat
kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster;
konfrensi pers.
b. Komunikasi
dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi
merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan
oleh organisasi.
Komunikasi
merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu
anggota-anggota organisasi mencapai tujuan individu dan juga organisasi,
merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengkoordinasikan
aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan
organisasi yang relevan (Romli, 2011: 7).
Peran Psikologi Manajemen dalam Organisasi
Psikologi Manajemen merupakan
ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengatur sumber daya manusia yang ada,
sehingga produktifitas SDM dapat dikontrol dan akan terus meningkat. Sedangkan
Organisasi merupakan asosiasi atau tempat sekumpulan orang-orang yang
memiliki tujuan yang sama dan memiliki keinginan untuk mewujudkan nya dengan cara
berkerjasama. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa secara umum peran
psikologi manajemen dalam organisasi adalah untuk mengatur atau
mengontrol Sumber Daya Manusia (SDM) agar produktifitas kerja mereka dapat
meningkat dan tujuan dalam organisasi pun dapat tercapai secara maksimal.
Daftar Pustaka
©
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/Komunikasi.pdf
0 komentar:
Posting Komentar