Minggu, 16 Oktober 2016

Pengertian Komunikasi, Dimensi-dimensi Komunikasi, dan Peran Psikologi Manajemen dalam Organisasi

Nama     : Dian Novita S
NPM      : 12514987
Kelas      : 3PA02

Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi ( dari bahasa inggris “communication” ), secara epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makna “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminilogis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut dijelaskan secara efektif oleh Effendy bahwa para ahli komunikasi sering mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyannya, The Structure and Function of Communication in Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel to Whom with What Effect?
Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:
• Komunikator (siapa yang mengatakan?)
• Pesan (mengatakan apa?)
• Media (melalui saluran apa?)
• Komunikan (kepada siapa?)
• Efek (efek apa?)

Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2004, 41), Komunikasi adalah suatu kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial dapat mengisyaratkan bahwa komunikasi itu sangat penting untuk membangun konsep dalam diri, untuk mengaktualisasikan diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, dan terhindar dari ketegangan dan tekanan antara lain dengan melalui komunikasi yang menghibur, dan juga untuk memupuk hubungan luas dengan orang lain.
Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner, komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figure, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.
Menurut Theodore M. Newcomb, komunikasi adalah setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif dari sumber kepada penerima.
Menurut Carl I. Hovland komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).
Gerald R. Miller mendefinisikan komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.
Pengertian komunikasi menurut Everett M. Rogers adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Dalam proses komunikasinya, sebuah komunikasi mempunyai dimensi-dimensi yaitu :
1.     Dimensi Isi
Dimensi isi disandi secara verbal dan menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Dalam komunikasi massa , dimensi isi merujuk pada isi pesan.
2.    Dimensi Hubungan
Dimensi hubungan disandi secara nonverbal dan menunjukkan dan mengisyaratkan bagaimana proses komunikasi antara satu sama lain dan bagaimana seharusnya pesan tersebut disampaikan. Dalam komunikasi maasa dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.
3.    Dimensi Arah
Komunikasi dalam konteks ini dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah merupakan komunikasi dimana satu orang memberikan informasi kepada orang lainnya tanpa adanya timbal balik, sedangkan komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana satu orang lain, dan orang lain juga memberikan informasi, sehingga terjadi pertukaran informasi diantara keduanya.

Dimensi-Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi
Dimensi-dimensi komunikasi dalam kehidupan organisasi dapat dibagi menjadi:
1.     Komunikasi Internal (Romli, 2011: 6)
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahan, antara sesama bawahan, dan lain sebagainya.
Komunikasi internal lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.  Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah (komunikasi dari pimpinan kepada bawahan) dan dari bawah ke atas (komunikasi dari bawahan kepada pimpinan).
b.   Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer, dan lain sebagainya.
2.    Komunikasi Eksternal (Romli, 2011: 7)
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi.
a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak, komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi, press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konfrensi pers.
b.   Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.
Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota-anggota organisasi mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengkoordinasikan aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan organisasi yang relevan (Romli, 2011: 7).

Peran Psikologi Manajemen dalam Organisasi
Psikologi Manajemen merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengatur sumber daya manusia yang ada, sehingga produktifitas SDM dapat dikontrol dan akan terus meningkat. Sedangkan Organisasi merupakan asosiasi atau tempat sekumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dan memiliki keinginan untuk mewujudkan nya dengan cara berkerjasama. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa secara umum peran psikologi manajemen dalam organisasi adalah untuk mengatur atau mengontrol Sumber Daya Manusia (SDM) agar produktifitas kerja mereka dapat meningkat dan tujuan dalam organisasi pun dapat tercapai secara maksimal.

Daftar Pustaka