Selasa, 16 Desember 2014

IBD sebagai salah satu MKDU


A. PENGERTIAN, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan.

Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :

1.    Ilmu-ilmu Alamiah (natural scince)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.

2.    Ilmu-ilmu sosial (social scince)
     Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.

3.    Pengetahuan budaya (the humanities)
     Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar :
          Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :

1.   Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
2.   Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.  Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin Bangsa dan Negara. serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
4.    Menguasahakan wahana komunikasi para akademisi.

B.  IBD DAN IPS
§  Perbedaan antara IBD dan IPS :
Ilmu budaya dasar atau disingkat IBD adalah ilmu tingkatan lanjut yang mempelajari secara khusus tentang budaya dan kebudayaan seperti hubungan antara manusia dengan budaya, dan asal mula terciptanya kebudayan serta macam-macam kebudayaan yang ada pada manusia, seperti yang tadi dijelaskan, ilmu dasar merupakan ilmu tingkatan lanjut. Maka IBD diajarkan pada tingkat perguruan tinggi atau perkuliahan.

Sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial atau disingkat IPS adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan social dan hubungan manusia dengan lingkungan social disekitarnya. Mencakup area yang luas, karena tiap divisi memiliki cabang tersendiri. Seperti ekonomi yang memiliki cabang akutansi, manejement dan sebagainnya. Ilmu ini dapat kita temukan pada tingkatan sekolah seperti SD, SMP, dan SMA.

§  Persamaan antara IBD dan IPS :
Persamaan antara lain mempelajari tentang kehidupan sehari-hari di lingkungan sosial. IBD dan IPS sama-sama dipelajari untuk membentuk kepribadian diri. IBD dan IPS merupakan ilmu pengetahuan yang dipelajari berdasaran kehidupan nyata di lingkungan sosial.

C. RUANG LINGKUP IBD
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD.

Kedua masalah pokok itu adalah :
1.  Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities).

2.    Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.

Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.    Manusia dan cinta kasih.
2.    Manusia dan Keindahan.
3.    Manusia dan Penderitaan.
4.    Manusia dan Keadilan.
5.    Manusia dan Pandangan hidup.
6.    Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian.
7.    Manusia dan kegelisahan.
8.    Manusia dan harapan.

Sumber :



0 komentar:

Posting Komentar